Mengartikan Kesempurnaan Dalam Persahabatan
Beberapa bulan lalu, aku dan salah satu sahabatku (cowok) berdiskusi tentang kesempurnaan versi kami. Memang, apa yang kita dapat di dunia ini tidak melulu soal apa yang kita pengin, tapi apa yang kita butuh. Berhubung usia kami saat itu sama-sama di penghujung usia 20 tahun alias menjelang usia 30 tahun, maka kami membahas soal pasangan dan hubungan. Aku sendiri masih males pacaran serius sejak empat tahun lalu, sedangkan sahabatku sendiri punya pacar dan hubungannya sudah berjalan selama empat tahun tetapi merasa monoton selama setahun belakangan karena kurangnya komunikasi. Kami berdua punya alasan masing-masing kenapa kami belum mau menikah, masalahku cenderung ke perihal kompromi karena aku masih punya beberapa hal yang pengin aku kejar, sedangkan dia cenderung ke perihal komitmen karena dia merasa hatinya belum bisa menetap untuk satu orang. Kalau ditanya soal pasangan ideal, jawabanku pasti lebih condong ke penampilan secara fisik. Sedangkan kalau mau realistis, penampilan ...