Posts

Showing posts from December, 2018

Dari RuBI Sumba ke Ubud Writers and Readers Festival 2018

Image
Nusa Tenggara Timur, satu dari 35 provinsi Indonesia membutuhkan peran serta lebih banyak dari insan-insan pendidikan Indonesia. Pulau Sumba menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Ruang Berbagi Ilmu (RuBI) tahun 2018. Sumba… Ya keindahan alamnya telah banyak diangkat dalam berbagai hal. Sebut saja film Marlina Si Pembunuh Empat Babak, dengan manisnya menyorot sudut eksotisme Sumba. Atau dalam film Susah Sinyal yang berhasil menyajikan keramahan penduduk dan otentiknya budaya dari salah satu pulau di Provinsi NTT ini. Meski begitu, dunia pendidikan di Sumba belum secemerlang seperti yang nampak di ranah hiburan. Salah satu yang harus diperhatikan di daerah ini adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hampir seluruh pengajar PAUD di Sumba merupakan ibu rumah tangga lulusan SMA dan belum memiliki pengalaman mengajar yang memadai. Padahal PAUD merupakan pondasi bagi pendidikan anak di jenjang selanjutnya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan penyelenggaraan RuBI di pulau ini. Sumba

Toleransi, Hati Nurani dan Akal Sehat.

Image
Waktu aku traveling, beberapa kali aku dinilai bahkan dianggap seorang Muslim yang tidak baik dan juga seorang jihad cuma karena aku beragama Islam tapi ngga menjalani hidup sebagai mana seorang Muslim sesuai cerminan sikap rasul. Aku lahir sebagai seorang Muslim, dan aku besar di keluarga yang hampir semuanya beragama Islam, tapi mengingat kami semua hidup numpang di dunia yang sekiranya membuat kita harus menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial, jadilah kami, atau bahkan kamu, menjalani kehidupan dengan seimbang antara kehidupan sosial dengan norma dan agama yang berlaku. Keluargaku termasuk liberal dan demokratis. Aku boleh minum bir dan minuman beralkhohol asal tau batas dan tidak lupa sama rumah. Orang tuaku ngasih 4 peraturan keras buatku sebagai anak perempuan satu-satunya di keluarga, yaitu: 1. Aku ngga boleh pindah agama, karena itu beberapa hubunganku dengan cowok beda agama harus berhenti karena perbedaan ini padahal aku sendiri ngga masalah dengan pernikahan beda agama. K

RuBI Sumba: Di Saat Keluarga Baru Terbentuk

Image
Setelah pulau Rote Ndao,  pulau Natuna  dan  pulau Sabu , kini giliran pulau Sumba yang akan dikunjungi tim Ruang Berbagi Ilmu (RuBI). Bukan RuBI namanya kalau para relawan berguguran satu per satu menjelang keberangkatan karena berbagai kendala. Dari sekian banyak tim yang berangkat ke daerah-daerah yang berbeda, tim Sumba termasuk tim yang aman karena tidak terlalu banyak yang mundur. Sumba yang kami tuju bukanlah Sumba Timur yang menjadi objek wisata banyak orang, melainkan di Weetabula, Sumba Barat Daya. Selain mengecek materi-materi yang akan dibawa, mengecek cuaca di sana juga penting. Karena aku pernah ke pulau Rote Ndao sebelumnya, jadi kebayang lah 28-31 derajat Celcius ala Sumba itu gimana. Untung ada handuk putih Good Morning yang setia dalam tas untuk melindungi kepala dari panasnya sinar matahari dan menghapus keringat yang menetes di dahi dan leher (Alhamdulillah inget lagi pakai make up jadi ngga tersapu bersih di saat mengelap keringat di muka).  Persiapan kami kali ini