One of Lifetime Achievements Unlocked: U2 Live in Concert, 2017.

 

Di saat kebanyakan orang pengin nonton konser Coldplay, aku malah pengin banget nonton konser U2. Iya aku tau itu band tua, personelnya opa-opa semua tapi aku suka lagu-lagunya. Untuk urusan trip konser, aku selalu mengandalkan @KartuPos. Di bulan Januari, @KartuPos mengeluarkan paket trip konser U2 The Joshua Tree Tour di Twickenham Stadium, London. Karena itu konser U2, dan di kota London pula, aku langsung hubungi @KartuPos aka Kenny Santana. Paket trip yang biasa disebut #KartuPosTrip yang dibuat oleh Kenny bisa dibilang relatif terjangkau dan lokasi akomodasi yang dipilihnya pun termasuk bagus. Awalnya aku berniat menjadikan trip konser ini sebagai trip terakhir sebelum aku memulai kuliah master di bulan Agustus nanti, tapi ternyata Ed Sheeran bakal konser di Singapore dan aku langsung beli paket #KartuPosTrip meskipun nyicil. Emang ya, kalo udah biasa nonton konser sampe luar negeri, apalagi ngga jauh dari Indonesia dan kita suka banget sama musisinya, bakal dijabanin meskipun keuangan lagi cekak sekalipun. 

Untuk urusan visa ke UK tahun lalu dan tahun ini, aku mengandalkan Dwidaya Tour. Pelayanan mereka bagus dan terpercaya. Buat kalian yang pengin liburan ke Eropa di musim panas, aku sarankan untuk apply visa 3 bulan sebelumnya karena antri banget, belum lagi semisal dokumen kalian nyicil di hari-hari terakhir, waktu kalian bakal habis di situ. Visa UK ku jadi sekitar seminggu sebelum berangkat, cukup mepet bukan? Meskipun sempet pesimis visa bakal diterima, aku mah packing aja yang juga diiringi dengan doa agar visaku diterima dan perjalanan berjalan dengan mulus.

KartuPosTrip dari @KartuPos ini udah termasuk akomodasi, tiket pesawat pulang pergi, dan tiket konsernya sendiri. Awalnya aku cek di CityMapper untuk mengetahui transportasi dari penginapan ke venue, ternyata cukup ribet. Menjelang konser, Kenny memberi info lengkap tentang transportasi menuju ke venue, dan ternyata cukup mudah! Dari hostel ke venue cukup sekali naik kereta bawah tanah (tube), lalu lanjut naik bus. Lamanya perjalanan sekitar 45-60 menit karena dari hostel yang terletak di Russell Square ke venue yang terletak di Twickenham Stadium cukup jauh, tapi kalo mudah diakses, ngga jadi masalah. 

Konser diadakan selama dua hari dan aku memilih konser yang diadakan hari pertama yang juga bertepatan dengan Pride in London *nangis bombay*. Apa itu Pride in London? Cek infonya di sini. Sebagai turis (atau traveler) yang taat akan peraturan biar ngga bikin onar *apeu*, aku ngga bawa kamera ke konser, jadi foto-foto yang aku taruh di sini menggunakan iPhone 6, jadi maklumi kalau hasinya agak jelek.

Aku tiba di venue sekitar jam 2 siang, setelah bertanya ke petugas, aku disuruh mengantri dan beginilah antrian di belakangku sekitar 15 menit kemudian. Kenapa ngantri dari jam segitu? Karena aku beli standing tiket alias festival biar bisa jejingkrakan meskipun aku berdiri diantara orang-orang yang tingginya seperti Thibaut Cortois meskipun ngga semuanya sih.

 

Penonton diperbolehkan masuk ke arena sekitar jam setengah 5 sore, sedangkan opening actnya yaitu Noel Gallagher's High Flying Birds mulai gonjreng jam 6an menurut jadwal. Di saat aku mengantri di luar, terdengar oom Noel lagi check sound dengan lagu Don't Look Back in Anger. WOI! OASIS REUNI DONK, WOI! *salah fokus*.

 

Dan cowok-cowok asal Norway yang antri di belakangku bawa satu botol kecil Jack Daniel doooonk! Adalah suatu godaan yang besar untuk minta karena haus ngga ketolongan. Selesai ngebathin kayak gitu, aku ditawarin untuk ngebantu ngabisin karena ngga boleh bawa minuman dari luar ke dalam stadium, DENGAN SENANG HATI QAQAAAQ! Aku ngga berani minum banyak-banyak karena khawatir bakal mabuk pas konser berlangsung, udah gitu toiletnya jauh. Terpaksa menahan dahaga sampai konser selesai. Untuk nonton konsernya ngga lama setelah bulan Ramadan, jadi masih terbilang masih terbiasa untuk menahan haus dan lapar *yeah rite*

Setelah mengantri dan menunggu lebih dari 4 jam, para penonton diberikan gelang sebagai tanda masuk lalu diperiksa tiketnya sebelum masuk ke venue, meskipun terbuat dari kertas, gelang ini patut disimpan sebagai kenang-kenangan *sombong dikit ngga apa-apa yaaa*


The Joshue Tree adalah album U2 yang dirilis pada tanggal 9 Maret 1987, dan konser ini merupakan perayaan 30 tahun dari album tersebut, lagu-lagu yang dibawakanpun kebanyakan dari album yang usianya beda setahun doank sama aku *iyain aja biar cepet*.


Oom Noel Gallagher naik ke atas panggung sekitar 30 menit lebih lambat dari jadwal seharusnya, dan bisa kalian lihat di foto, beliau sudah nampak menua, mungkin beliau stress karena banyak orang yang pengin OASIS untuk reuni tapi apa daya itu mustahil. Hiks. Sedih. Beruntunglah kalian yang sempat dan pernah nonton konser Oasis sebelum mereka memutuskan untuk bubar jalan.

London sedang musim panas saat konser diadakan, masih terasa aneh ketika jam sudah menunjukkan jam 7 malam, langit masih terang benderang. Sekitar jam 9 malam lebih dikit, akhirnya Bono, The Edge, Adam Clayton, dan Larry Mullen Jr naik ke atas panggung. Tidak ada tata panggung yang meriah, hanya ada satu layar besar dan runway menuju ke tengah stadium. Konser Coldplay jauh lebih meriah dari konser U2, tapi buatku maknanya berbeda, U2 lebih legenda dari Coldplay *hayooo, ada yang mau berargumen?*. Band yang ngga pernah atau jarang ganti personel perlu diapresiasi lebih karena komitmen dan solidaritasnya, karena menyamakan visi dan misi dalam satu band tidaklah mudah, sama seperti hubungan yang akan berlanjut ke pelaminan atau bubar jalan *malah curhat*

Sempat merasa capek banget berdiri tapi semangat ngga habis begitu aja, setelah mereka menyanyikan lagu-lagu dari album The Joshua Tree, lagu-lagu dari album yang mereka rilis tahun 2000an menggema seperti Beautiful Day dari album All That You Can't Live Behind yang rilis tahun 2000 kemudian disusul dengan lagu Elevation yang mampu membuatku lupa akan rasa capek berdiri dan mulai nyanyi dan jejingkrangan sampai lagu terakhir.


Aku tidak menyisakan banyak waktu untuk mengabadikan sebagian besar lagu dan penampilan mereka malam itu karena aku ngga mau melewatkan kesempatan yang berharga ini. Jauh-jauh ke London demi menonton pertunjukan langsung dari musisi jadul yang sekiranya agak mustahil untuk manggung di Asia Tenggara lalu selama konser kerjaannya cuma memotret dan merekam penampilan mereka? What a waste! Yaaa kecuali kamu di sana sebagai fotografer atau videografer, itu lain cerita. Konser ditutup dengan penampilan U2 dan Noel Gallagher dengan lagu Don't Look Back In Anger, mau nangis rasanya bisa denger lagu itu secara langsung dinyanyikan dan dimainkan oleh mereka.



Banyak orang yang meremehkan kemampuan solo traveler. Di acara tersebut, aku berkenalan dengan dua cowok asal Norwegia, satu cewek asal New Zealand, dan satu cowok asal Glasgow. Kami berbincang dan bertukar banyak cerita sebelum dan sesudah konser. Intinya kami semua bersenang-senang bersama. Mereka cukup kagum dan salut dengan niatku untuk nonton konser U2 sampai ke kota London, kota yang sudah aku anggap sebagai rumah kedua. Sebelum berpisah, kami saling bertukar akun facebook agar tidak putus komunikasi. Bisa aja khan berikutnya aku traveling ke Norwegia atau Glasgow lalu bertemu dengan mereka lagi?

Comments

Popular posts from this blog

What If We're Dating

Toleransi, Hati Nurani dan Akal Sehat.

Ketika Kita Sendiri yang Membuat Jalan Buntu