Ketika Menjadi Inspirator Sehari Tidaklah Cukup










Kelas Inspirasi Jakarta 5 Kelompok 45

Meluangkan waktu sehari (baca: cuti kantor) untuk melakukan hal yang baru seperti menjadi inspirator di Kelas Inspirasi mungkin tidaklah mudah, bisa saja cuti para inspirator sudah disetujui oleh atasan, eeeeh tau-tau ada pekerjaan mendadak yang tidak bisa mereka tolak. Tapi hal itu tidak berlaku bagi para inspirator yang berprofesi sebagai pekerja lepas. 

Ini ketiga kalinya aku berpartisipasi dalam acara Kelas Inspirasi sebagai fotografer, dan seperti KI sebelum-sebelumnya, meskipun anak-anak membuat aku dan para inspirator lain kewalahan, kami menikmatinya. Setiap kelas mempunyai karakter murid-murid yang berbeda, hal itulah yang membuat kami memiliki cerita tersendiri di setiap kelas yang kami masuki. Memang, tugasku hanya mendokumentasikan acara, tapi ngga sedikit murid yang penasaran dengan pekerjaanku sebagai freelance fotografer.

Kelas Inspirasi Jakarta 5 Kelompok 45

Hampir semua relawan inspirator di kelompok 45 SDN 01 Pagi Malaka Sari, Jakarta Timur, adalah relawan yang pertama kali berpartisipasi di Kelas Inspirasi Jakarta 5. Deg-degan campur senang, karena mereka akan menjadi guru dalam sehari untuk anak-anak SD yang mereka temui di hari yang bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional itu. Perjuangan para relawan inspirator adalah bagaimana cara menjelaskan pekerjaan mereka sesederhana mungkin ke murid-murid kelas 1 hingga kelas 6 SD. Dan menurutku, cara belajar yang menarik dan tidak membosankan adalah dengan menggunakan metode bermain sambil belajar, karena sahabatku bilang, dengan acara itulah anak-anak hingga orang dewasa pun akan bisa belajar bahkan menghapal dengan cepat jika metode yang digunakan adalah dengan cara yang menyenangkan sehingga mudah untuk diingat.

Kelas Inspirasi Jakarta 5 Kelompok 45

Berhadapan dengan anak-anak SD untuk pertama kalinya tidaklah mudah. Mereka punya pola berpikir yang berbeda, mereka masih muda dan banyak hal yang belum mereka ketahui. Meskipun mereka masih muda, mereka tahu apa yang ingin mereka capai ketika besar nanti, bahasa mudahnya adalah: CITA-CITA. Waktu kecil, aku lupa ingin menjadi apa ketika sudah besar nanti. Jadi dokter? Ngga. Jadi Polisi? Ngga juga. Dan di sini lah aku sekarang, menulis pengalamanku tentang Kelas Inspirasi Jakarta 5 sebagai relawan fotografer. Menangkap momen teman-teman relawan sedang mengajar sangatlah menyenangkan, aku bisa melihat kegugupan dan ketegangan mereka ketika menjadi guru untuk sehari. Buatku, setiap orang punya sisi untuk menjadi guru. Entah menjadi guru di sekolah, atau di kehidupan sosial sehari-harinya.

Kelas Inspirasi Jakarta 5 Kelompok 45

Relawan. Rela. Ya, kami semua rela meluangkan waktu dan tenaga selama satu hari untuk memberi pengetahuan serta inspirasi kepada anak-anak penerus bangsa ini. Menjadi relawan inspirator juga menjadi ajang belajar. Belajar untuk menjadi pengajar, belajar bersabar serta belajar untuk "mengemong" murid-murid SD yang beragam sifat dan sikapnya. Ada yang patuh, ada juga yang bandel. Yang caper? Pasti ada juga. Apalagi ke relawan inspirator yang memiliki wajah cantik ataupun tampan *tsaaaaah*

Kelas Inspirasi Jakarta 5 Kelompok 45

Mungkin untuk para inspirator yang sudah memiliki anak, akan menganggap mengajar murid-murid SD yang mereka temui pertama kali sama saja menghadapi anak mereka. Tapi ternyata? Ngga khan? Hayoooo ngakuuuuu #Ngeselin. Karena murid-murid SD ini berasal dari latar belakang yang berbeda satu sama lain. Buatku, mereka memiliki rasa antusias untuk mengenal orang-orang baru saja sudah bagus, apalagi mengenal para guru selama satu hari ini. 

Aku bukan inspirator, tapi buatku, para relawan inspirator dan murid-murid SD ini adalah inspirasiku, untuk lebih membagi waktu dan tenaga kepada mereka yang membutuhkan dari berbagai macam hal. Entah itu ilmu yang tidak mereka diajarkan di sekolah, sampai keceriaan yang sekiranya patut dibagi bersama-sama. Perjalanan mereka masih panjang meskipun usia seorang manusia hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidaknya, mengalami pengalaman yang langka ini patut kita ingat, bahwa masih ada orang-orang baik yang mau meluangkan waktu selama sehari untuk menjadi inspirasi bagi murid-murid SD ini. 

Tidak ada yang sia-sia di dunia ini, jadi anggap saja waktu dan pengetahuan yang kita bagi untuk mereka setidaknya memberikan wawasan tambahan agar mereka suatu hari nanti menjadi penerus bangsa yang membanggakan dan memberikan masa depan yang maju untuk negara Indonesia kita tercinta ini. Siapa tau, beberapa belas tahun kemudian salah satu dari murid-murid di bawah ini juga bisa memberi inspirasi kepada generasi berikutnya. 

Memang, banyak hal buruk yang terjadi di negara kita ini. Korupsi, kasus kriminal yang melimpah ruah, pendidikan yang kurang layak di sebagian besar daerah di Indonesia, tapi hey! Lihatlah senyum mereka di foto bawah ini. Penuh keceriaan dan kepolosan. Jadikanlah keceriaan mereka nantinya sebagai gambaran masa depan nanti. Hidup memang tidak selamanya indah dan berjalan mulus, tapi jika kita hadapi dengan optimis, hal baik pun bisa terjadi kapan saja dan di mana saja bukan? ;)

Kelas Inspirasi Jakarta 5 Kelompok 45


Comments

  1. Aku tuh pengen ikutan Kelas Inspirasi tapi kelewatan pendaftarannya kemarin ituuu...
    Semoga di KI berikutnya bisa ikutan :3

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

What If We're Dating

Toleransi, Hati Nurani dan Akal Sehat.

Ketika Kita Sendiri yang Membuat Jalan Buntu