Fotografi Perjalanan: Manusia.

Travel Photographer di Indonesia sudah banyak tapi mungkin aku bukan salah satunya karena merasa ngga begitu jago dalam dunia fotografi #pppfffttt. Jadi di sini aku pengen sharing beberapa cara aku dalam travel photography.

Yang harus kita pelajari pertama kali adalah, dasar-dasar teknik fotografi. Aku anggep kalian udah belajar #DITOYOR. Aku menggunakan kamera Nikon D700 dan lensa Nikkor 24-70mm f/2.8G ED N untuk traveling karena range nya pas, tapi sayangnya berat minta ampun. Badan aku kecil soalnya. Semakin kecil angka diafragma pada lensa, justru dikatakan bukaannya semakin besar. Kenapa begitu? Coba lihat gambar di bawah ini.


Sumber : http://noelombrog.wordpress.com/my-hobbies/photography/photography-lessons-exposure/photography-lesson-the-aperture/

Sama seperti mata, jika kita memicingkan mata, maka semakin jelas pula pandangan kita. Kecuali kita punya rabun jauh tingkat dewa. Itu harus dioperasi biar pandangannya jelas. Aku bakal kasih contoh dari foto yang aku ambil saat traveling dan semua diambil dengan setting kamera Manual.

Sydney, Australia
Sydney, Australia (Februari 2012)

Keterangan foto di atas adalah sebagai berikut :
- Exposure 1/2500 sec
- Aperture f/2.8
- Focal Length 48 mm
- ISO Speed 200

Yang menarik dari foto di atas adalah objeknya. Tahukah kalian bahwa kita tidak boleh sembarangan memotret anak kecil? Temenku, seorang fotografer cowok di Jerman bilang, kalo ada seorang cowok memotret anak kecil diam-diam bakal ditegur atau ditangkap polisi karena dianggap seorang pedophile.  Karena aku cewek pecinta anak-anak, aku malah disambut senang sama guru sang anak kecil yang jadi objek aku di atas. Dan yang aku suka adalah kontak matanya dengan lensa kameraku. 





Culture Parade at Sanur Village Festival 2013
Bali, Indonesia (September 2013)

Keterangan foto di atas adalah sebagai berikut :
- Exposure 0.008 sec (1/125)
- Aperture f/2.8
- Focal Length 70 mm
- ISO Speed 200

Pengalaman menarik dari pengambilan foto di atas adalah aku diizinkan untuk memotret para peserta parade dengan bebas. Karena aku sudah berkali-kali memotret acara budaya tradisional, jadi aku tahu etikanya. Jika ingin memotret seseorang dari dekat dan personal, mintalah izin secara sopan Ketika kamu ingin memotret seorang penari atau pemain musik dalam sebuah acara tradisional, ada baiknya meminta izin dulu kepada yang ditetuakan, dan jangan lupa untuk bersikap ramah tulus dari hati. Ngga munafik #DilelepinKeEmpang.


Petak Sembilan
Jakarta, Indonesia (Januari, 2011)

Keterangan foto di atas :
- Exposure 0.005 sec (1/200)
- Aperture f/2.8
- Focal Length 70 mm
- ISO Speed  200

Suatu hari aku ikut lomba fotografi yang dengan cara tidak biasa, jadi para peserta hunting bareng lalu hasilnya langsung dilombakan dan diumumkan pada hari yang sama. Ajaibnya, foto di atas dapet juara II. Saat dijelaskan oleh juri kenapa foto itu dapet juara II, adalah objeknya yang unik. Kenapa unik? Kalau kalian perhatikan, yang menjadi fokusku adalah tattoo di kaki, sisanya adalah kaki-kaki yang ditumpu dengan arah yang sama.



Madrid, Spain
Madrid, Spanyol (Juli, 2011)

Keterangan foto di atas : 
- Exposure 0.001 sec (1/1250)
- Aperture f/2.8
- Focal Length 48 mm
- ISO Speed 200

Terkadang kita suka merasa bosan di dalam bus, cuma bisa mendengarkan lagu sambil melihat pemandangan luar. Tapi tidak semua pemandangan membosankan. Pasti ada saja yang menarik untuk kita lihat. Foto di atas aku ambil karena cahaya matahari yang bersinar dengan bagusnya di pagi dan memancarkan "flare" yang sempurna buatku meskipun bayangan kursi busnya mengganggu. 

Persamaan dari tiga foto di atas adalah objeknya manusia dalam kehidupan kota maupun desa. Objek manusia itu paling susah untuk didekati secara personal. Sang objek bisa merasa nyaman tapi bisa juga merasa risih. Itulah kenapa izin untuk memotret begitu penting. Kelebihan dari memotret manusia / orang saat traveling adalah kita melatih komunikasi dengan orang asing, apalagi dengan anak-anak. Kekurangannya, tidak semua orang suka atau bersedia difoto. 

Untuk membuat foto cerita, kalian memerlukan banyak waktu. Tidak bisa dua sampai tiga hari karena saat membuat foto cerita dengan satu tema, maka banyak aspek yang harus disertakan. Mulai dari objek secara spesifik sampai angle pengambilan gambar.









Comments

Popular posts from this blog

What If We're Dating

Toleransi, Hati Nurani dan Akal Sehat.

Menantang Raga Mungil untuk Coldplay di Sydney