Sahabat Anak. Ketika Persahabatan Tanpa Batas.

Sahabat Anak

Kadang-kadang, iseng mebawa keberuntungan. Ngga percaya ? Gue iseng-iseng daftar jadi relawan pendamping untuk acara Sahabat Anak. Jadi nanti gue bakal jadi pendamping atau bahkan pengajar untuk anak-anak jalanan, anak-anak terlantar bahkan yatim piatu. Gue pernah tulis di post sebelomnya kalo gue capek dengan fotografi panggung, ya inilah "pelarian gue". Menjadi relawan dalam kegiatan sosial dengan waktu yang terbatas karena gue sambil ngerjain skripsi gue dan gue terancam DO kalo ngga kelar di bulan Juli.


Hari Minggu kemarin (28 April 2013), semua pendamping bertemu dengan anak-anak yang akan didampingi. Gue kebagian jadi pendamping di Pondok Gede, ngga begitu jauh dari rumah. Gugup ? BANGET. GILA ! Di kelompok gue, ada 20 anak yang usianya beragam. Ada yang 10 tahun, ada juga yang udah 15 tahun. Kepribadian merekapun beragam. Saat gue memimpin barisan, gue liat satu anak perempuan yang murung, bete dan menendang bahkan memukul temannya saat dia mencoba mengganggunya. Saat liat itu, yang ada di pikiran gue cuma satu, "Gue bisa ngga yah deket sama dia dengan sikapnya yang seperti itu?". Gue antara takut gagal dan pengen berusaha untuk lebih dekat dengan dia. Namanya Sasa. Itu nama orang, bukan nama penyedap masakan. Gue ngga tau persis umur Sasa berapa, gue lupa nanya, kayaknya sih masih 11 atau 12 tahun. Saat acara mulai lengang, kami berkenalan satu-satu. Yang gue inget cuma Salsa, Dian, Tiara dan Filipi.

Tantangan gue saat itu adalah mencoba untuk ngobrol sama Salsa. Mungkin pada awalnya aja Salsa pendiam, tapi setelah gue ajak ngobrol dia sangat ekspresif. Dia bertanya apakah gue bakal dateng ke tempat dia "ditampung", gue bilang iya bahkan kalo gue betah, gue pengen bantu ngajar sesekali di sana. Meskipun gue bego di otak kiri, gue cukup pinter di otak kanan.

Sahabat Anak
Salsa meminjam punggung gue sebagai alas tulis untuk menulis impian dan cita-citanya

Gue ingin mengenal Tiara karena dia suka motret. Gue ngalungin pocket camera aja, dia bilang, "Kak, aku nanti boleh pinjem kameranya?". Trus gue tanya ke doi, "Kamu suka motret?". Dia jawab, "Suka banget !". Boooook, gue kaget gila. Dan gue bilang kalo gue bakal ngajarin dia fotografi dan dia seneng banget. FYI, umur Tiara masih 10 tahun.

Sahabat Anak
Tiara, calon fotografer handal ^^

Ada juga yang suka menggambar, namanya Ira. Selama acara berlangsung, Ira terus membawa buku gambar A4, pensil dan penghapusnya. Saat gue tanya Ira suka menggambar, Ira jawab biasa aja. Gue ngga percaya, kalo dia ngga suka menggambar kayaknya dia ngga sampe bawa buku gambar kemana-mana. Kalo ada kakak-kakak yang tertarik untuk mengajarkan Ira menggambar, bisa hubungi gue yah :D Cerita gue ngga berhenti sampe sini, sekitar tgl 17 Mei gue bakal ketemu mereka lagi dan bakal ngobrol sama mereka lebih banyak. Jadi, bakal ada post baru setelah acara Sahabat Anak selesai ;)

Sahabat Anak

.Photo Gallery.

Sahabat Anak

Sahabat Anak

Sahabat Anak

Sahabat Anak

Sahabat Anak

Comments

Popular posts from this blog

What If We're Dating

Toleransi, Hati Nurani dan Akal Sehat.

Menantang Raga Mungil untuk Coldplay di Sydney