London: Menjadi Minoritas, Theresa May, dan Musisi Jalanan
Cara pandang aku terhadap suatu hal terutama budaya dan tata krama, hampir berubah setelah aku tinggal sebentar d London. Yang tadinya "bodo amat" dan "suka-suka gue", berubah total menjadi individu yang secara otomatis mengikuti peraturan sederhana yang tertulis maupun tidak tertulis. Sedikit intermezzo, bapakku sempat tinggal di sebuah kota di Inggris bernama Oxford dalam rangka belajar bahasa Inggris sebelum masuk kuliah. Meskipun beliau akhirnya drop out atas keinginan sendiri, setidaknya beliau benar-benar belajar bahasa dan behaviour orang Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Aku menghabiskan waktu di London selama 3 bulan lebih dikit, 9 minggu untuk summer school di SOAS , sisanya aku gunakan untuk mengelilingi kota London dan pergi ke kota lainnya. London adalah kota yang sangat multi kultural, jika kamu pergi ke pusat kota terutama ke Oxford Street dan Piccaddily Circus di akhir pekan, kamu bakal menjumpai lebih banyak orang yang berbicara dalam bahasa Span