Mencoba Untuk Tidak Bepergian Seorang Diri #JapanAsik


Mencoba untuk bepergian ramai-ramai adalah sebuah keputusan yang sekiranya mengeluarkan aku dari zona nyaman, apalagi tujuannya bukan untuk kegiatan relawan seperti sebelum-sebelumnya. Awal cerita dari #JapanAsik adalah ketika aku melihat beberapa teman berinisatif untuk pergi ke Jepang dengan memanfaatkan tiket promo di sebuah travel fair, karena saat itu aku berpikir untuk sesekali bepergian ramai-ramai, aku pun menyahut cuitan mereka di Twitter. Sayangnya, saat mereka akan membeli tiket pesawat, aku sedang berada di London untuk summer school dan ngga bisa tranfer uang. Alhasil, setelah aku kembali dari London, aku membeli tiket pesawat dengan maskapai yang berbeda dan harganya yang ngga jauh beda dengan yang lainnya. Sempat gugup karena aku datang paling akhir, sebenarnya waktu kami tiba di bandara Haneda hanya beda 2 jam, tapi karena mereka mengejar waktu, akhirnya aku menyusul mereka ke Osaka seorang diri. Meskipun sempat mengalami masalah dalam komunikasi karena modem wifi portable ku ada di yang lain, akhirnya aku memanfatkan koneksi dari #XLPass. WOOO~HOOO! Lancar jayaaaa! Dan aku pun tiba di Osaka dan bertemu dengan yang lain dengan selamat dan mengkeret karena kedinginan.

Yang aku suka dari peserta trip ini adalah... Goenrock! HAHAHAHA. Dengan adanya dia, aku sering difoto dan muncul di video #JapanTrip yang dia buat. Gadget dan perlengkapan yang dia bawa ngga main-main lho! TOTALITAS TANPA BATAS LAH POKOKNYA! Aku sendiri bawa kamera tapi ngga motret banyak karena kalah dengan angin dan udara di Jepang. Uniknya, aku baru berkenalan dengan Gupta dan mbak Uci saat kami semua berkumpul di Osaka. Total 10 orang yang ada di trip #JapanAsik, kalian bisa bayangkan 10 orang ini menginap di sebuah AirBnb yang hanya memiliki satu kamar mandi dan setiap harinya kami pergi ke destinasi yang berbeda? Yah kurang lebih seperti anak kosan yang rebutan kamar mandi setiap pagi berangkat ke kampus untuk mengejar kuliah pagi.

atas ki-ka: aku @nurinuriii, Dwika @dwikaputra, Chichi @ChicMe, Gupta @GuptaGautama, Dimas @curutsalto, Lala @LalaBohang
bawah ki-ka: Tebe @tbputera dan Anggun @Goenrock


Kami menghabiskan total 10 hari di Jepang, dimulai dari kota Osaka. Meskipun angin dingin berhembus kencangm kami pantang mundur. Sedingin apapun kota Osaka di malam itu, kami tetap menggerakan badan demi wisata kuliner dan bikin konten tentunya. Tips untuk bepergian ke kota di saat musim dingin adalah, bawa jaket, parka atau mantel yang berbeda-beda karena pada akhirnya kalian akan difoto dengan memakai pakaian yang menghangatkan. Mau ganti baju kayak apapun juga, pasti kalian bakal pake pakaian hangat yang kalian pakai, ngga mau khan kalian difoto dengan pakaian yang (terlihat) sama seperti 2 foto di bawah ini?


 Menahan dingin demi foto yang kece (by @goenrock)


Pergi ke Universal Studio di Osaka adalah destinasi yang impulsif buatku, alhasil aku harus mengeluarkan uang di luar biaya yang udah disiapkan. Sempet pengin mundur, tapi pada mau ke The Wizarding World of Harry Potter, sebagai seorang Potter Head, aku ngga akan melewatkan kesempatan ini begitu saja meskipun aku udah pernah ke Warner Bros. Studio - The Making of Harry Potter di London *ehm*



Sangatlah menyenangkan bepergian dengan mereka karena sebagian besar dari mereka membawa kamera mirrorless yang mereka kalungkan kemana-mana, alhasil fotoku jadi banyak. Namanya juga fotografer, jarang difoto. Dimaklumi aja yah :3









Bubaran Universal Studio di Osaka ini beda tipis dengan bubaran bola di Jakarta. Stasiun dan kereta penuh sesak, butuh perjuangan untuk kembali ke AirBnb dengan sabar dan siap-siap untuk petualangan berikut di keesokan harinya. Tunggu kelanjutannya yah!

BONUS!

Comments

Popular posts from this blog

What If We're Dating

Toleransi, Hati Nurani dan Akal Sehat.

Ketika Kita Sendiri yang Membuat Jalan Buntu