Posts

Showing posts from April, 2014

Bhutan Expedition: Itinerary, Akomodasi dan Perlengkapan Trip

Hai hai, di tulisan kali ini aku bakal ngasih tau tentang itinerary, akomodasi dan perlangkapan yang dibutuhkan saat (akan) mengunjungi Bhutan. Semoga bermanfaat ;) Karena aku mengunjungi Bhutan pada saat setelah musim dingin, perlengkapan untuk udara dingin tetap diperlukan karena meskipun Bhutan termasuk dataran yang kering, angin dingin tetap tidak bisa dihindari. Untuk perlengkapan yang dibutuhkan pada saat bulan Maret bisa kamu unduh di sini  Jika kalian ke sana dalam rangka ingin memotret, disarankan membawa lensa yang memiliki focal length sedang (antara 20mm sampai 50mm), dan lensa zoom (antara 70mm sampai 200mm). jangan lupa untuk membawa memory card dan batterai lebih. Dan disarankan untuk memeriksa kondisi kamera ke professional service sebelum berangkat. Dan berikut adalah itinerary yang aku dapat dari National Geographic Expedition saat akan bepergian ke Bhutan pada bulan yang sama. Itinerary bisa berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya karena turis yang berdatangan di Bhu

Bhutan Expedition: Berdiri Dengan Kaki Kecil Ini.

(atas ki-ka) Sha Phurba, Ling He, Jin Liu, Rongrong Yan, Bruno Raschle, Dereesa Reid, Dr. Judith Topilow, Rich Stephens, Dr. Arthur Topilow, Greg Miao and Shirley Kuai (bawah ki-ka) Marcella Lassen, Mark Prior, Chris Rainier, Nuri Arunbiarti (aku), Meg Marksberry and Fiona Zhang Tulisan kali ini berisi tentang pengalaman dari yang pengen bikin nangis sampe bikin ketawa. Aku datang sehari lebih awal dari jadwal ekpedisi dimulai, yang mengurus perjalanan dari National Geographic, bernama Jessica, memberi tahu setelah aku ngirim jadwal kedatanganku ke Bangkok. Perjalanan dimulai pada tanggal 10 Maret 2014, sedangkan aku sudah memesan tiket pada tanggal... 9 Maret 2014. JRENG! Aku sempet bingung karena hotel yang ditawarkan Jessica cukup mahal. Jadi, aku menginap di Saphaipae Hostel karena murah, hanya 10-15 Bath per malamnya. Toh hanya untuk tidur satu malam saja. Sehari setelah menginap di Saphaipae Hostel, aku naik taxi ke tempat di mana semua peserta ekspedisi menginap di

Bhutan Expedition: Thimpu dan Paro

Image
Sebenernya kalau diurut berdasarkan hari aku agak bingung, jadi aku ubah menjadi berdasarkan destinasi saja. Semoga lebih efisien :) #naondeui Setelah mengalami hari yang melelahkan di Phobjika, aku dan peserta ekspedisi pergi ke Thimpu, kota terbesar di Bhutan. Tetapi sebelum ke Thimpu yang memakan waktu perjalanan selama 5 jam, kami membentangkan praying flags di tempat yang sudah ditentukan. Satu orang diberi 7 buah praying flags yang memiliki 7 warna yang berbeda, lalu disambung dengan milik peserta ekspedisi yang lain. Dan pastinya, kami bertemu dengan biksu muda yang sedang bermain di kuil terdekat. Thimpu berpopulasi sekitar 70,000 orang dan Thimpu bisa dikatakan "Big Apple" nya Bhutan. Di Thimpu, kami mengunjungi Museum Tekstil Nasional, di mana kami memiliki kesempatan untuk melihat semua kerajianan tangan (terutama pakaian) asli penduduk Bhutan dan di Thimpu pula, kami mengunjungi sebuah pabrik kertas daur ulang. Di Museum Tekstil Nasional kami tidak boleh mengam